Dulu,
dulu sekali ada seorang Ulama yang mendapat undangan walimah dari tetangganya,
beliau pun meringankan langkah membayar undangan tersebut. Sesampai dan membaur
dalam acara tersebut ada seseorang yang bergunjing tentang keburukan orang lain
(ghibah).
Ulama tersebut menegurnya, akan tetapi dia dan para pendengar
omongan keburukan orang lain (ghibah) tersebut ngeyel, dan tidak mengindahkan
teguran dari Ulama tersebut. Beliau akhirnya pulang dari acara walimah
tersebut, dan sesampai dikediamannya beliau tidak
mau makan selama tiga hari tiga malam, dan beliau melantunkan gubahan syair:
وسمعك
صن عن سماع القبيح ÷ كصون اللسان عن النطق به
فإنك
عند السماع القبيح ÷ شريك لقآئه فانتبه
Dan pada pendengaranmu, berbuatlah dari mendengarkan keburukan
Seperti
perbuatan lisan dari mengucapkan (keburukan)
Sesungguhnya
engkau ketika mendengarkan keburukan
Menjadi
sekutu bagi pengucapnya, maka (demikian) jadilkanlah perhatian
Ibrahim bin Adham, diriwayatkan oleh An-Nawawi dalam Adzkar-nya
hal; 291. diterjemahkan dan diedit oleh Ulinuha Asnawi.
WaLlahua’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam Menyan...