Di sebuah sudut sekolah terjadilah percakapan antara murid dengan gurunya
Murid : Pak guru, saya mau tanya kenapa sih kita repot-repot harus belajar ilmu nahwu, shorof, mantiq, balaghoh dan ilmu lain untuk bisa memahami ayat-ayat Al-Qur'an? Sekarang kan banyak Al-Qur'an terjemahan apalagi di Internet banyak bertebaran
Guru : Anakku, coba ambilkan kopi panas di mejanya Pak Guru
Murid : Baik pak guru, ini kopi panasnya
Guru : Coba kamu minum kopi panas itu
Murid : Loh, pak guru gimana sih? kopi ini kan masih panas, nanti lidah saya kepanasan pak
Guru : Begitulah anakku, kalau kita mempelajari makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an tanpa ilmu-ilmu yang kamu sebutkan di atas, ibarat kopi panas yang langsung kita minum tanpa didiamkan agar tidak terlalu panas, sehingga bukannya kita merasakan nikmat dan lezatnya kopi itu tetapi yang ada kita malah kepanasan dan nggak nyaman dengan kopi itu
Murid : Ooo begitu pak guru
Guru : Betul nak, kandungan Al-Qur'an bukan seperti puisi dan syair yang bisa mudah dipahami oleh semua orang, tetapi harus melalui ahli yang sudah menguasai tafsir dan pemaknaan yang ada, karena jika masing-masing orang menafsirkan sesuai pikirannya sendiri, bisa jadi Al-Qur'an hanya sebagai buatan manusia yang sudah jauh dari kalam-kalam Ilahi
Murid : Ooohhh begitu nggih pak, terima kasih atas penjelasannya
#AyoMondok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar