Resep al-Imam al-Ghazali untuk mengobati penyakit bangga diri dan sombong
Bahkan ia semakin merasa hebat, yang selalu memposisikan diri sebagai orang yang benar dan terus mencari-cari keburukan orang lain, sehingga dia lupa bahwa dirinya juga manusia biasa yang banyak kekurangan dan penuh keburukan.
Dalam hal ini, al-Imam al-Ghazali (lahir di Thus; Iran 1058 M / 450 H – meninggal di Thus; Iran 1111 M / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53 tahun) memberikan resep bagus untuk mengobati penyakit hati tersebut dalam kitabnya Bidayatul Hidayah hal 18:
ينبغي ألا تنظر إلى أحد إلا وترى أنه خير منك، وأن الفضل له على نفسك، فإن
رأيت صغيرا قلت: هذا لم يعص الله وأنا عصيته، فلا شك أنه خير مني وإن رأيت
كبيرا قلت هذا قد عبد الله قبلى، فلا شك أنه خير مني وإن كان عالما قلت:
هذا قد أعطى ما لم أعط، وبلغ ما لم أبلغ، وعلم ما جهلت؛ فكيف أكون مثله وإن
كان جاهلا قلت: هذا قد عصى الله بجهل، وأنا عصيته بعلم؛ فحجة الله على
آكد، وما أدري بم يختم لي وبم يختم له؟ وإن كان كافرا قلت: لا أدري، عسى أن
يسلم ويختم له بخير العمل، وينسل بإسلامه من الذنوب كما تنسل الشعرة من
العجين، وأما أنا – والعياذ بالله – فعسى أن يضلني الله فأكفر فيختم لي بشر
العمل؛ فيكون غدا هو من المقربين، وأنا أكون من المبعدين.
Janganlah kau melihat pada seseorang kecuali kau menilainya bahwa ia lebih baik darimu:
- Jika kau melihat anak kecil, katakanlah: Ia belum pernah bermaksiat pada Allaah. Sedangkan aku telah bermaksiat. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku.
- Jika kau melihat orang yang lebih tua maka
katakanlah: Orang ini telah beribadah sebelum aku melakukannya. Tidak
diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku.
- Jika kau melihat orang alim (berilmu), katakanlah: Orang ini telah memperoleh apa yang belum aku peroleh. Maka, bagaimana aku setara dengannya.
- Jika kau melihat bodoh, katakanlah: Orang ini bermaksiat dalam kebodohan, sedangkan aku bermaksiat dalam keadaan tahu. Maka, tuntutan Allah terhadap diriku lebih berat, dan aku tidak tahu bagaimana akhir hidupnya dan akhir hidupku.
- Jika kau melihat kafir, katakanlah: Aku tidak tahu, bisa saja dia akan menjadi Muslim dan akhir hidupnya ditutup dengan amalan yang baik dan dengan keislamannya dosanya diampuni. Sedangkan aku, -aku berlindung pada Allah dari hal ini-, bisa saja Allah menyesatkan-ku, hingga aku kufur dan menutup usia dengan amalan keburukan. Sehingga ia kelak termasuk mereka yang dekat dengan rahmat Allah sedangkan aku termasuk orang yang jauh dari rahmat-Nya.
Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan keselamatan dunia dan akhirat. Amin
Dafid Fuadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam Menyan...