Kamis, 14 Juli 2016

Menghadapi Pelaku Maksiyat Ala Syaikh Malik bin Dinar

Seorang pencuri masuk ke rumah Malik bin Dinar, seorang ahli ibadah terkenal pada abad ke-2 Hijriah.
Namun sedihnya, pencuri itu tidak mendapati suatu apapun yang berharga di dalam rumah tersebut. Maka dia pun mengambil keputusan untuk segera pergi keluar.
Ketika dia hendak keluar, Malik bin Dinar menyapanya, “Assalaamu ‘alaikum.”
Sang pencuri pun menjawab, “Wa ‘alaikumussalaam.”

Malik berkata, “Tidak ada harta dunia sedikit pun di sini yang bisa kamu ambil, jadi apakah kamu menginginkan sesuatu dari akhirat?”
Sang pencuri menjawab, “Ya,”
Malik bin Dinar berkata, “Berwudhulah di sini dan sholatlah dua rakaat.”
Lalu si pencuri pun melakukannya.
Malik berkata lagi, “Wahai saudara, duduklah di sini sampai Subuh.”
Pencuri itu pun duduk.
Ketika Malik keluar menuju masjid (untuk sholat Subuh) bersama pencuri itu, para sahabatnya berkata, “Siapakah yang bersamamu ini?”
Maka jawab Malik bin Dinar, “(Semalam) dia telah datang untuk mencuri di rumahku, tapi sekarang aku yang telah mencuri hatinya.”
Sumber: "Tarikhul Islam" oleh Imam Dzahabi rahimahullah.
HIKMAH
1. Seorang da'i tidak pernah menaruh dendam kepada siapapun, termasuk kepada orang yang pernah atau hendak berbuat buruk kepadanya.
2. Seorang da'i selalu mengharapkan hidayah untuk seluruh umat.
3. Seorang da'i selalu berusaha mengubah sesuatu yang tidak baik atau kurang baik menjadi baik atau lebih baik.
4. Seorang da'i tidak pernah lelah berusaha mengajak orang lain kepada kebaikan dengan penuh hikmah dan nasehat yang baik.
Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai pembawa dan pengantar hidayah ke seluruh alam. Aamiin.
Sumber : Ust. Danang Kuncoro Wicaksono

1 komentar: