Sabtu, 09 April 2016

Berbagai Tingkatan Ibadah


Tingkatan dalam PUASA :
1.Puasa orang biasa, adalah menahan diri dari makan, minum dan hubungan biologis antara suami istri dalam jangka waktu tertentu.
2.Puasa orang khususnya orang biasa, maksudnya adalah menahan diri dari hal yang diatas dengan disertai mencegah ucapan dan perbuatan dari hal-hal yang diharamkan
3.Puasa orang khusus, adalah menahan diri dari melakukan segala sesuatu selain dzikir dan beribadah pada Allah Ta’aalaa.
4.Puasa orang khususnya orang khusus, adalah menjaga diri dari selain Allah, tidak ada buka puasa baginya sampai datangnya hari kiamat, dan ini adalah maqam derajat yang tinggi. ( Fath al-Baari IV/109).

Tingkatan dalam SHALAT:
1.Shalat orang biasa, adalah shalat kebanyakan orang pada umumnya dengan menjalankan perbuatan yang diawali takbiiratul ihram, diakhiri salam dengan disertai niat.
2.Shalat orang khusus, adalah dengan meniadakan segala kehinaan yang terlintas dalam pikiran, keinginan-keinginan duniawi dalam shalatnya namun demikian diperkenankan baginya terlintasnya harapan-harapan yang bersifat ukhrawi seperti keinginan masuk dalam surga, aman dari siksa neraka.
3.Shalat orang yang sangat khusus, adalah dengan khudurnya hati dan berpaling jauh-jauh dari segala hal selain Allah. (Tafsiir Ruuh al-ma’aany XXIII/113)
Tingkatan dalam IKHLAS :
1.Ikhlas orang biasa, dengan menepis keberadaan orang lain dalam tujuan ibadahnya disertai dengan tercapainya bagian dirinya baik berupa kebahagian dunia ataupun akhirat seperti berpengharapan diberikannya kesehatan, harta, rizki lapang, kemegahan serta bidadari-bidadari surga.
2.Ikhlas orang khusus, disertai dengan tercapainya bagian dirinya baik berupa kebahagian dalam kehidupan akhirat bukan kebahagiaan dunia.
3.Ikhlas orang yang sangat khusus, bila mampu menepis semua bagian dalam dirinya secara keseluruhan, ibadahnya semata-mata bentuk pengabdian, menyadari keberadaanya sebagai hamba yang mesti menjalani titah Tuhannya dengan suka cita dan selalu diliputi kerinduan yang mendalam pada Sang Kekasih. (Iiqaazh al-Himam Syarh Matan alHikam I/18).
Tingkatan dalam TAUBAT :
1.Taubat orang biasa, dengan menyesali dosa yang telah terbuat, berkeinginan kuat untuk tidak mengulangi kembali, mengembalikan hak-hak orang lain bila memungkinkan dan berniat mengembalikannya bila tidak memungkinkan.
2.Taubat orang khusus, dengan berhenti dari hal-hal yang dimakruhkan Allah, berhenti dari kejelekan yang terlintas dalam pikiran, berhenti dari kelesuan dalam menjalani ibadah dan berhenti dari menjalani ibadah yang tidak sempurna.
3.Taubat orang yang sangat khusus, bukan karena kesalahan atau kekurangan yang telah terjalankan tapi karena kesalahan dan kekurangan yang selalu terasakan, dengan taubat ini kian tinggilah maqam dan derajatnya disisi Allah Ta’aalaa. (Tafsiir al-Aluusi II/10).
* (وَتُوبُواْ إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ) *…
توبة العوام من الذنوب وتوبة الخواص من غفلة القلوب وتوبة خواص الخواص مما سوى المحبوب فذنب كل عبد بحسبه لأن أصل معنى الذنب أدنى مقام العبد وكل ذي مقام أعلاه أحسنه وأدناه ذنبه ولذلك في كل مقام توبة حتى ترتفع التوبة عن التوبة
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. 24:31)
Senada dengan keterangan dalam tafsir al-Aluusi, kata ”TAUBAT” dalam ayat diatas menurut Syekh ‘Abdur Ro’uf al-Munaawy memiliki beberapa tingkatan.
Tingkatan dalam TAUBAT :
1.Taubat orang biasa dari dosa dan kesalahan
2.Taubat orang khusus dari hati saat dalam kelalaian
3.Taubat orang yang sangat khusus dari segala selain Sang Kekasih Tuhan Pencipta Alam
Yang disebut DOSA tergantung kedudukan seorang hamba, dalam setiap kedudukan selalu diajarkan menjalani pertaubatan karena taubat berarti QIYAAMAN BIHAQQIL ‘UBUUDIYYAH WA I’ZHOOMAN LI MANSHIBIR RUBUUBIYYAH, menjalani kewajiban seorang hamba dan mengagungkan bagian dari sifat ketuhanan. [ Faidh alQadiir III/362 ].
Apakah semua orang yang berusaha mampu naik sampai tingkat khowas / khosul khowas ? Padahal tidak tahu apakah dia termasuk orang" yang dikehendaki / dipilih-Nya ? Insya Allah bisa. Karena secara syar'i semuanya bisa didapat adakalanya dengan KASAB (usaha) dan GHOIRU KASAB...

وذكر أن الاستقامة متفاوتة فاستقامة العوام في الظاهر بالأوامر والنواهي وفي الباطن بالإيمان واستقامة الخواص في الظاهر بالرغبة عن الدنيا وفي الباطن بالرغبة عن الجنان شوقاً إلى الرحمن واستقامة خواص الخواص في الظاهر برعاية حقوق المبايعة بتسليم النفس والمال وفي الباطن بالفناء والبقاء
Tingkatan dalam ISTIQAMAH :
1.Istiqamah orang biasa secara lahir dengan selalu menjalani perintah dan menjauhi yang tercegah, secara bathin dengan senantiasa menjaga iman.
2.Istiqamah orang khusus secara lahir dengan menjauhi glamournya kehidupan dunia, secara bathin dengan menjaga diri dari keinginan kehidupan surga dan senantiasa membangkitkan kerinduan pada Sang Maha Cinta.
3.Istiqamah orang yang sangat khusus secara lahir dengan senantiasa menjaga kesetian dengan menyerahkan dirinya dan hartanya, secara bathin dengan selalu berada dalam fana dan baqa’. [ Tafsiir al-Aluusi XVIII/446 ].
{ فمن يكفر بالطاغوت } يتبرأ منه؛ فطاغوت العوام الأصنام ، وطاغوت الخواص هو النفس ، وطاغوت خواص الخواص ما سوى الله .
Barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus (QS. 2:256)
Tingkatan THAAGHUT (berhala) :
1.Berhala orang biasa segala sesembahan selain Allah
2.Berhala orang khusus hawa nafsunya
3.Berhala orang yang sangat khusus segala sesuatu selain Allah. [ Tafsiir an-Naisabuur II/121 ].
ذكر العوام باللسان وذكر الخواص بالقلب وذكر خواص الخواص بفنائهم
Tingkatan dalam DZIKIR :
1.Dzikir orang biasa dengan lisan
2.Dzikir orang khusus dengan hati
3.Dzikir orang yang sangat khusus dengan fana (sirna) mereka bersama Allah. [ Faidh alQadiir II/392 ].
Wallaahu A'lamu Bis Showaab.

1 komentar: