Jumat, 29 November 2013

Hidup Lebih Bermakna

Makna Hidup

Hidup kita di dunia akan menentukan hidup kita di akhirat. Artinya kita tidak bisa sembarangan menentukan makna hidup berdasarkan konsep yang tidak jelas asalnya. Jika kita salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa ditebak kearah mana kita akan hidup. Bagaimana nanti kita di akhirat?

Mencari makna hidup adalah hal yang serius, bukan main-main. Tidak ada pemikiran parsial yang membedakan urusan dunia dan urusan akhirat. Hidup dunia justru menjadi penentu bagaimana hidup kita di akhirat. Kesuksesan dunia tidak ada artinya jika di akhirat menjadi manusia yang gagal.

Dengan demikian, mencari makna hidup adalah titik kritis yang tidak boleh salah. Ini akan menentukan hidup Anda baik di dunia dan di akhirat. Ulama besar, Muhammad Al Ghazali, pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang keji.

Sabtu, 23 November 2013

Khalid bin Walid Perang Bertabaruk Rambut Rasulullah SAW

....ia bertabarruk dan selalu memenangkan perang, di antaranya adalah perang Yarmuk.... Dia lebih khawatir kehilangan rambut Sang Nabi SAW daripada kehilangan nyawanya sendiri.

Salah satu perang yang dianggap sangat menentukan alur sejarah peradaban dunia adalah perang Yarmuk (Battle of Hieromyax). Perang diakui oleh sejarawan Barat sebagai perang yang paling gemilang dalam sejarah. Bayangkan saja, pasukan yang jauh lebih kecil jumlahnya mampu membabat habis pasukan lawan yang jumlahnya jauh lebih besar melalui taktik dan strategi perang yang brilian. 

Kemenangan Islam dalam perang Yarmuk juga semakin mengukuhkan prestasi sang Jendral, Khalid bin Walid, sebagai salah satu komandan kavaleri dan panglima perang terbaik sepanjang sejarah. Tak heran jika Erwin Rommel, komandan kavaleri Jerman dalam Perang Dunia II yang terkenal dengan Blitzkrieg (perang kilat) di Eropa, rupanya terinspirasi dari elite mobile guard-nya Khalid bin Walid. Dalam perang Yarmuk pun, pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid bin Walid memegang kunci kemenangan.

Jumat, 22 November 2013

Sejarah Sebagai Benteng Akidah

Munculnya berbagai macam aliran-aliran yang menyimpang dalam Islam, banyak yang asal-usulnya berangkat dari penyimpangan sejarah yang dimanipulasi. Sebut saja aliran Syi'ah, Wahabi, dan aliran lain yang menyimpang dari mainstrem Ahlussunnah wal Jama'ah.

Karenanya, Organisasi Murid Intra Madrasah (OMIM) Madrasah Miftahul Ulum Aliyah lewat Unit Kegiatan Pengembangan Intelektual (UKPI) mengadakan diskusi ilmiah dengan tema, “Sejarah Sebagai Benteng Akidah” Rabu (13/11/2013).  Acara yang dihadiri oleh semua murid tingkat Aliyah ini bertempat di Kantor Sekretariat PPS lt. III dan menghadirkan Ust. Idrus Ramli, alumni Pondok Pesantren Sidogiri asal Jember.

Rabu, 13 November 2013

Umat Yang Dirindukan Rasulullah SAW

.......Mereka tidak pernah melihat wajahku. Mereka hidup tidak dekat dengan aku seperti kalian. Tapi mereka begitu rindu kepadaku...... 

Dalam sebuah riwayat hadith dikisahkan. Ketika itu baginda Rasulullah SAW tengah duduk berkumpul bersama sahabat-sahabatnya. Di situ ada saidina Ali, Uthman, Abu Bakar, Umar dan lainnya. Lalu kemudian baginda bertanya,: "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa hamba Allah yang mulia di sisi Allah?"

Para sahabat terdiam. Lalu ada seorang sahabat berkata, : "Para malaikat, Rasulullah, merekalah yang mulia." 

Rasulullah menjawab,: "Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah dan mereka sentiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah, tentulah merekalah mulia tapi bukan itu yang aku maksudkan." 

Senin, 04 November 2013

Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar yang Benar

Imam al-Ghazali Ra. mengatakan bahwa ada 3 sifat yang harus diterapkan dalam beramar ma’ruf nahi munkar. Tanpa 3 sifat ini, amar ma’ruf nahi munkar sulit terwujud. Ketiga sifat itu ialah:

1. Ilmu: Yaitu hendaknya para da’i memiliki ilmu (mengetahui) tentang apa yang dia ajak kepadanya atau larang darinya. Bisa jadi ia mengajak kepada sesuatu yang disangka baik padahal itu buruk, atau melarang sesuatu yang sepatutnya tidak ia larang. Hal ini tidak layak terjadi. Oleh karena itu hendaknya ilmu lebih diutamakan daripada amal, termasuk dalam amar ma’ruf nahi munkar.

2. Wara’: Yaitu hendaknya berdakwah itu bukan ditujukan untuk mencari kedudukan atau kehormatan, menunjukkan kekuatan jasmani dan ruhani, atau yang lainnya. Sifat wara’ yaitu kita beramal hanya karena Allah Swt.