Selasa, 30 Desember 2014

Gus Dur Santri Habib Ali Alhabsy Kwitang

Sayid Muhamad Alwi Almaliki & Gus Dur
Pada suatu ketika Habibana Al-Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Bukit Duri Tebet memanggil muridnya yang paling senior yaitu KH. Fakhrurrozi Ishaq dan Habib Idrus Jamalullail mengenai hal penghinaan yang dilakukan kedua muballigh itu kepada Gus Dur yang pada saat itu telah menjadi Presiden RI ke-4.

Menurut penuturan Ustadz Anto Djibril yang ketika itu hadir di pengajian hari Senin pagi itu Al-Walid bertanya kepada jama'ah yang hadir, "Aina Rozi wa Idrus bin Alwi...?"

Senin, 29 Desember 2014

Wafatnya Rasulullah Memberi Nikmat Kepada Ummatnya

Intisari pengajian Habib Sholeh Ibn Achmad Ibn Salim Alaydrus kitab panduan Risalatul Qusairiyah

Saat Nabi Muhammad SAW diminta untuk memilih hidup lebih lama atau segera kembali kepada Allah, Nabi memilih untuk kembali kepada Allah. Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW berumur paling pendek dibanding nabi-nabi yang lain. Inilah rahmat bagi ummatnya, karena dengan wafatnya beliau, Nabi SAW akan lebih dekat dengan ummatnya. 

Setelah terpisah dengan jasadnya, Nabi tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa setiap majelis yang mengagungkan nama Nabi Muhammad SAW, maka Rasulullah akan hadir. Hanya karena bodoh dan lumuran dosa  menyebabkan kita tak pernah merasakan kehadirannya.

Minggu, 06 Juli 2014

Ilmu Tanpa Akhlak Membawa Kesombongan

 Bagi orang awam yang baru belajar nahwu sharaf (gramatika arab) atau orang yang sedang berkompetisi membaca kitab, tentu kekeliruan tarkib, salah baca akan menjadi masalah besar. Tapi bagi sebagian kaum salafussalihin, mereka bahkan seringkali membuat keliru i'rab bacaan dalam doa atau apa saja untuk menghindarkan diri dari kesombongan dan sok pandai yang menjurus ke arah riya'.

Al Habib Muhammad Ibn Idrus Alhaddad pernah bercerita bahwa di beberapa daerah di Yaman, muaddzin seringkali membuat panjang pendek dalam adzan dengan keliru untuk menghindarkan dari kesombongan dan sok hebat. Maka dengan semangat ini pula, kita tidak akan mempermasalahkan susunan redaksi dalam ratib haddad yang menuliskan:

Sabtu, 24 Mei 2014

Adu Suwuk, Kyai Wahab vs Bung Karno

Disamping seorang ahli ushul fiqih yang ‘alim-’allaamah, Kyai Abdul Wahab Hasbullah juga seorang jawara laga yang sakti mandraguna. Sebuah riwayat menyatakan bahwa beliau menguasai “ilmu cicak”, yakni ajian yang dapat membuat beliau mampu merambat di dinding laksana Spiderman! Di pentas politik nasional, Mbah Wahab memperoleh lawan tanding yang layak: Bung Karno.

Seluruh peserta pertemuan sudah siap di ruangan ketika Presiden Soekarno datang. Berjalan menuju tempat duduknya, Bung Karno menyempatkan diri menghampiri Mbah Wahab dan menepuk bahunya,

Jumat, 02 Mei 2014

Keampuhan Bambu Runcing Suwuk Kiai Subkhi

Hari Pahlawan 10 November identik dengan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI. Salah satu ikon penting dalam perang kemerdekaan adalah bambu runcing. Bagaimana asal-usul dan kehebatan senjata tradisional pejuang Indonesia ini?
Bambu runcing sebenarnya strategi standar untuk menghalau gerakan musuh. Alat ini sudah digunakan oleh pihak kolonial menghalau masuknya Jepang ke Indonesia. Diceritakan, ketika armada Jepang mendekati Pulau Jawa akhir Februari 1942, Belanda mengira akan menerjunkan pasukan payung di atas wilayah Kalijati. Maka diperluaslah ribuan bambu yang diruncingkan ujungnya untuk menyambut pasukan para Jepang.
Rupanya Jepang mendarat di pantai laut dekat Eretan, langsung menuju Subang dan akhirnya mengancam Kalijati juga. Belanda pun menyerah, dan Jepang menguasai Jawa. Strategi bambu runcing yang sebelumnya dipakai oleh Belanda justru dimanfaatkan oleh pihak Jepang. Bambu runcing kemudian dijadikan alat latihan baris-berbaris para pemuda Seinendan, Keibodan, Gakutotai, Hizbullah dan lain-lain. para pemuda dengan penuh semangat mempergunakan “takeyari” ini untuk ditunjukan kepada musuh Jepang yakni sekutu, termasuk Belanda.

Rabu, 02 April 2014

Ulama Muhadits Dari Bumi Arema Malang

Habib Abdullah bin Abd. Qadir Bilfaqih

Ketika berziarah ke makam Rasulullah saw, Habib Abdul Qadir Bilfaqih memanjatkan doa' kepada Allah swt agar dikaruniai putra yang kelak tumbuh sebagai Ulama besar dan menjadi seorang Ahli Hadits.

Beberapa bulan kemudian, doa' itu dikabulkan Allah swt. Pada tanggal 12 Rabiul Awal 1355 H / 1935 M lahirlah seorang putra buah pernikahan Habib Abdul Qadir dengan Syarifah Ummi Hani binti Abdillah bin Aqil, yang dikemudian diberi nama Abdullah.
Sesuai dengan doa' yang dipanjatkan di makam Rasulullah saw, Habib Abdul Qadir pun mencurahkan perhatian sepenuhnya untuk mendidik putra tunggalnya itu. Pendidikan langsung ayahanda ini tidak sia-sia. Ketika masih berusia tujuh tahun, Habib Abdullah sudah hafal Al-Qur'an.

Selasa, 25 Maret 2014

Mencintai Ulama

Ada dikalangan manusia yang akan memasuki SYURGA secara mudah Mereka ialah orang yang MENCINTAI ULAMA walaupun sebesar biji zarah.


Ada dikalangan manusia yang akan memasuki NERAKA secara mudah.Mereka ialah orang yang MEMBENCI ULAMA walaupun sebesar biji zarah.

"Orang yang selalu ke masjid, apabila satu hari dia tidak datang karena sakit,maka para malaikat akan menziarahinya dirumah, apabila dia meninggal dunia,maka malaikat akan mengiringi jenazahnya"

Minggu, 23 Maret 2014

Kisah Iblis Menolong Pemuda ke Masjid

Kisah ini bermula ketika seorang pemuda bangun pada awal pagi untuk solat Subuh di masjid. Ia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju ke masjid. Di pertengahan jalan menuju ke masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaiannya kotor Ialu bangkit, membersihkan bajunya dan pulang kembali ke rumah. 

Di rumah, ia berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju ke masjid. Dalam perjalanan ke masjid, ia jatuh lagi di tempat yang sama. Ia sekali lagi bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Di rumah, Ia sekali lagi berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju ke masjid. 

Selasa, 04 Maret 2014

Kemiskinan adalah Amanat

Saat di Pesantren dulu, Abah selalu menekankan kepada saya untuk belajar Qonaah, nriman, apa adanya. "kau punya Allah nak, dan Allahlah yang memberimu rezeki. Abah hanya perantara saja." 

Suatu saat saya menelepon rumah karena kiriman habis, Abah tidak langsung meng-iyakan permintaan saya untuk mengirim uang lagi, tetapi  Abah menyempatkan dulu untuk bercerita: "dulu nak, saat Abah masih mondok, setiap kali Abah kehabisan uang, Abah mengantongi "kempyeng" (tutup botol) untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Abah selalu punya uang, sementara kau ini sebentar-sebentar menelepon minta uang."

Senin, 24 Februari 2014

Kearifan Kyai Atasi Santri Nakal

Suatu saat K.H. Ahmad Umar Abdul Manan (1916 - 1980), pengasuh Pesantren Al Muayyad, Mangkuyudan Solo, memanggil lurah pondok. “Aku dicatatkan nama-nama santri yang nakal ya! Dirangking ya. Paling atas ditulis nama santri ternakal, nakal sekali, nakal dan terakhir agak nakal.” 


Lurah pondoknya girang bukan main. Karena sudah beragam cara diupayakan untuk mengingatkan santri-santri nakal itu. Tapi hasilnya nihil. Sepertinya mereka sudah beku hatinya. Dengan penuh semangat, dijalankanlahperintah Kiai Umar tersebut. Nama-nama santri itu ditulis besar-besar dengan spidol. Ternakal fulan bin fulan asal dari daerah A. Nakal sekali fulan bin fulan dari daerah B, sampai santri yang agak nakal. 

Rabu, 15 Januari 2014

Semarak Maulid Nabi Muhammad SAW

..Peringatan Maulid Nabi di Indonesia ditetapkan sebagai hari Libur Nasional ketika K.H. Wahid Hasyim, ayah Gus Dur, menjabat sebagai Menteri Agama.

Di Indonesia, perayaan maulid Nabi diselenggarakan di surau-surau, masjid-masjid, majelis-majelis ta’lim, di pondok-pondok pesantren dan berbagai lembaga sosial, keagamaan bahkan instansi-instansi pemerintahan.

Tradisi peringatan Maulid, di Cirebon biasa disebut Muludan, paling megah dan dihadiri ratusan ribu orang, diadakan di Kraton - kraton di Jawa dan luar Jawa, terutama Yogya dan Cirebon. Maulid diadakan pada setiap malam 12 Rabiul Awal. Masyarakat muslim merayakannya dengan beragam cara dan dengan sejumlah acara seremoni dan kemeriahan yang menggairahkan.

Senin, 13 Januari 2014

Kisah Nenek yang Cinta Rasulullah SAW

Dahulu, di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke Masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan shalat Zuhur. Setelah membaca wirid dan doa sekadarnya, ia keluar masjid lalu membungkuk-bungkuk di halaman. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceraan. Selembar demi selembar dikaisnya, tidak satu lembar pun ia lewatkan. 

Tentu saja perlu waktu lama untuk membersihkan halaman masjid dari dedaunan yang jatuh dari pohon dengan cara seperti itu. Padahal, jika tengah hari, sengatan matahari di Madura sungguh menyengat. Keringat pun mengucur dari tubuh yang kurus dan mulai rapuh itu.

Kisah Kelahiran Baginda Rasul SAW

 Ketika kabar gembira yang dikumandangkan Jibril a.s tentang lahirnya Baginda Nabi Agung Muhammad shollaLloohu alaiHi wasallam terbawa sampai ke tanah yaman.

Tersebutlah keluarga amir dari yaman, yang sudah sekian lamanya menyembah berhala, berikut istri dan anak perempuannya yang terjangkit penyakit qolanj serta kusta yang menyebabkan anak itu tak bisa berdiri dan berjalan.

Setiap hari amir selalu membawa anak perempuannya ke depan berhala sesembahannya, seraya berdoa: "wahai berhala, ini adalah putriku yang sedang sakit, maka obatilah, jikalau dia memiliki kesembuhan, maka sembuhkanlah". Bahkan amir selalu memohonkann semua hajatnya di depan berhala dengan sangat khusyu'.