Kamis, 16 Maret 2023

Sholawat Ringin Agung

Teks Sholawat Ringin Agung

اَللّٰه‍‍ُمَّ صَلِّ عَلٰي مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ


* Alkisah *

Kyai Nawawi, mantan Laskar Diponegoro

Kiai Imam Nawawi dan keluarganya memutuskan meninggalkan kawedanan Bangil, Pasuruan dan memilih hidup di Kediri dengan mendirikan pondok pesantren. Pilihannya jatuh pada alas simpenan, yakni kawasan hutan belantara di wilayah Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Alas Simpenan dikenal sebagai kawasan hutan yang angker. Jangankan menjadikannya tempat tinggal, memasuki hutan saja tak semua orang memiliki keberanian. Peristiwa itu berlangsung tahun 1870. Saat proses pembukaan lahan, kendala pun bermunculan. Sebuah pohon beringin berukuran paling besar, sulit ditebang.

Berbagai cara untuk merobohkan sudah dilakukan. Namun anehnya beringin tua itu bergeming, tetap berdiri dengan kokohnya. Sementara kayu-kayu yang berasal dari pepohonan lain juga tak bisa dipakai untuk kayu bakar. Walau sudah kering, kayu tak bisa disulut api.

Mendapat laporan santrinya, Kiai Nawawi mendatangi pohon beringin raksasa tersebut. Ia bermunajat kepada Allah Swt dengan melangitkan shalawat Allahumma shalli ‘alaa muhammadin wa sallim sebanyak-banyaknya. Walhasil, beringin besar itu pun tumbang. “Beringin besar inilah tampaknya melahirkan nama Ringinagung. Karena kata yang disebut terakhir ini berasal dari ringin yang berarti “beringin” dan agung yang berarti besar,” kata M Solahudin dalam Napak Tilas Masyayikh, Biografi 25 Pendiri Pesantren Tua di Jawa-Madura.
.