"Keberuntungan" kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal. Karena itulah takdir mereka.
Boleh jadi keterlambatanmu dari suatu perjalanan adalah keselamatanmu
Boleh jadi tertundanya pernikahanmu adalah suatu keberkahan
Boleh jadi dipecatnya engkau dari pekerjaan adalah suatu maslahat
Boleh jadi sampai sekarang engkau belum dikarunia anak itu adalah kebaikan dalam hidupmu.
Tampilkan postingan dengan label Sabar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sabar. Tampilkan semua postingan
Kamis, 03 Agustus 2017
Minggu, 23 Maret 2014
Kisah Iblis Menolong Pemuda ke Masjid
Kisah ini bermula ketika seorang pemuda bangun pada awal pagi untuk solat Subuh di masjid. Ia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju ke masjid. Di pertengahan jalan menuju ke masjid, pemuda tersebut jatuh dan pakaiannya kotor Ialu bangkit, membersihkan bajunya dan pulang kembali ke rumah.
Di rumah, ia berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju ke masjid. Dalam perjalanan ke masjid, ia jatuh lagi di tempat yang sama. Ia sekali lagi bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Di rumah, Ia sekali lagi berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju ke masjid.
Selasa, 04 Maret 2014
Kemiskinan adalah Amanat
Saat di Pesantren dulu, Abah selalu menekankan kepada saya untuk belajar Qonaah, nriman, apa adanya. "kau punya Allah nak, dan Allahlah yang memberimu rezeki. Abah hanya perantara saja."
Suatu saat saya menelepon rumah karena kiriman habis, Abah tidak langsung meng-iyakan permintaan saya untuk mengirim uang lagi, tetapi Abah menyempatkan dulu untuk bercerita: "dulu nak, saat Abah masih mondok, setiap kali Abah kehabisan uang, Abah mengantongi "kempyeng" (tutup botol) untuk menunjukkan pada semua orang bahwa Abah selalu punya uang, sementara kau ini sebentar-sebentar menelepon minta uang."
Sabtu, 20 Juli 2013
Samudra Sabar Tiada Bertepi
"Pada suatu hari Rasulullah saw bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika sedang ngobrol dan temu kangen dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui bergaya preman dan langsung mencela Abu Bakar. Makian kotor serta umpatan-umpatan kasar keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tdk menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah memberikan senyum terindahnya kepada Abu Bakar.
Merasa tidak berhasil dan dicuekin, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya tdk dihiraukan, Merasa makin dikacangin, maka semakin menjadi-jadi lah kemarahan orang Arab Badui ini.
Langganan:
Postingan (Atom)