Tampilkan postingan dengan label Wahabi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wahabi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 September 2015

Tipu Daya Salafi Wahabi Yang Gagal Paham

Pada poin ini, kita akan membahas tentang ungkapan-ungkapan kaum Salafi & Wahabi yang mengandung tipu daya dan telah banyak meyakinkan orang-orang awam agar mengikuti ajaran mereka. Ungkapan-ungkapan itu memang bukan ayat al-Qur'an maupun hadis, tetapi secara logika semata, ungkapan tersebut tidak bisa ditolak begitu saja, padahal bila dikaitkan dengan pembahasan-pembahasan sebelum ini maka semuanya akan tertolak mentah-mentah. Di antara ungkapan-ungkapan itu adalah:

Selasa, 10 Maret 2015

Menelaah Ciri-ciri Penganut Paham Fundamentalis - Radikalis Dalam Islam

Prof. Dr. Hasan Hanafi (Ulama Mesir) pernah mengungkapkan bahwa "fundamentalisme dalam Islam telah bergeser ke arah radikalisme Islam" yang notabene berujung pada tindakan anarkisme dan terorisme. Jika dahulu Fundamentalisme Islam berkonotasi positif saat berada di tangan ulama semisal Ibn Taimiyyah, kini fundamentalisme berkonotasi negatif di tangan kelompok-kelompok yang bergerak mengatas namakan agama tertentu, dalam kasus ini adalah Islam. Sikap dan tindakan radikal sendiri biasanya lahir dari ke-fundamental-an dalam berfikir.
Cara beragama orang2 fundamental sendiri cenderung menghasilkan penyakit kejiwaan, bukan agama-nya yang menyebabkan gangguan kejiwaan, melainkan CARA BERAGAMA-nyalah yang menyebabkannya. Maka di sini perlu kami tegaskan bahwa cara beragama fundamental cenderung menghasilkan sikap serta tindakan yang menjurus kepada radikal. Sungguh hal yang disayangkan mengingat, sejatinya, fundamentalisme modern pada awalnya merupakan gerakan kebangkitan Islam, seperti yang diusung oleh Al-Afgani (W. 1879), tetapi kini kemudian bergeser kepada fundamentalisme eksklusif-radikal yang cenderung melahirkan tindak anarkhisme.
Lalu apa ciri-ciri dari kelompok fundamentalis radikal ini?. Syaikh Yusuf Qordawi mengungkapkan bahwa kelompok fundamentalis radikal yang fanatik dapat dicirikan oleh beberapa karakter, sebagai berikut:
1. Acapkali mengklaim kebenaran tunggal. Sehingga mereka dengan mudahnya menyesatkan kelompok lain yang tak sependapat dengannya. Mereka memposisikan diri seolah-olah "nabi" yang diutus oleh Tuhan untuk meluruskan kembali manusia yang tak sepaham dengannya.
2.    Cenderung mempersulit agama dengan menganggap ibadah mubah atau sunnah seakan-akan wajib dan hal yang makruh seakan-akan haram. Sebagai contoh ialah fenomena memanjangkan jenggot dan meninggikan celana di atas mata kaki. Bagi mereka ini adalah hal yang wajib. Sementara masalah dari pertanyaan, semisal, "sudahkan zakat menyelesaikan problem kemiskinan umat?", "sudahkan shalat menjauhkan kita dari berbuat kemunkaran dan kekacauan sosial?" Adalah hal yang terlewat oleh mereka. Jadi mereka lebih cenderung fokus terhadap kulit daripada isi.
3. Mereka kebanyakkan mengalami overdosis agama yang tidak pada tempatnya. Misalnya, dalam berdakwah mereka mengesampingkan metode gradual, "step by step", yang digunakan oleh Nab dan Walisanga. Sehingga bagi orang awam, mereka cenderung kasar dalam berinteraksi, keras dalam berbicara dan emosional dalam menyampaikan. Tetapi bagi mereka sikap itu adalah sebagi wujud ketegasan, ke-konsistenan dalam berdakwah, dan menjunjung misi "amar ma'aruf nahi munkar". Sungguh suatu sikap yang kontra produktif bagi perkembangan dakwah Islam ke depannya.
4.  Mudah mengkafirkan orang lain yang berbeda pendapat. Mereka mudah berburuk sangka kepada orang lain yang tak sepaham dengan pemikiran serta tindakkannya. Mereka cenderung memandang dunia ini hanya dengan dua warna saja, yaitu hitam dan putih. Tentu saja mereka dan orang yang sepaham dengannya adalah si putih, sementara orang luar yang tak sepaham dengannya mereka letakkan dalam kotak hitam.

Setelah menyimak karakter dari fundamentalis radikal tersebut, kita wajib bertanya kepada diri kita, apakah kita termasuk yang "sakit jiwa" dalam beragama? Dan kita juga perlu menilai, apakah mereka (kelompok-kelompok yang meresahkan dengan berbalut topeng agama) adalah kelompok yang termasuk ke dalam karakter fundamentalisme radikal?. Semua dikembalikan kepada penilaian masing-masing. 

Anda boleh berbeda pandangan dengan seseorang dan itu sah - sah saja, namun alangkah bijaknya jika ketidak setujuan anda dengan pandangan seseorang di sampaikan dengan cara yang elegan pula agar bisa menjadi pendidikan yng baik bagi kita bersama . Nabi SAW pernah bersabda bahwa bukanlah seorang Muslim, yakni orang yang gemar mencaci dan melaknat. 
Wallohu A'lam


Jumat, 22 November 2013

Sejarah Sebagai Benteng Akidah

Munculnya berbagai macam aliran-aliran yang menyimpang dalam Islam, banyak yang asal-usulnya berangkat dari penyimpangan sejarah yang dimanipulasi. Sebut saja aliran Syi'ah, Wahabi, dan aliran lain yang menyimpang dari mainstrem Ahlussunnah wal Jama'ah.

Karenanya, Organisasi Murid Intra Madrasah (OMIM) Madrasah Miftahul Ulum Aliyah lewat Unit Kegiatan Pengembangan Intelektual (UKPI) mengadakan diskusi ilmiah dengan tema, “Sejarah Sebagai Benteng Akidah” Rabu (13/11/2013).  Acara yang dihadiri oleh semua murid tingkat Aliyah ini bertempat di Kantor Sekretariat PPS lt. III dan menghadirkan Ust. Idrus Ramli, alumni Pondok Pesantren Sidogiri asal Jember.

Selasa, 22 Oktober 2013

Kegigihan Ulama Indonesia Menjaga Makam Nabi Muhamad SAW

Raja Saudi Wahabi Nyarkub Di Makam Nabi SAW
Kisah Perjuangan Ulama Indonesia Pertahankan Makam Nabi yang Akan Digusur Oleh Sekte Wahabi

Pada tahun 1924-1925, Arab Saudi dipimpin oleh Ibnu Saud, Raja Najed yang beraliran Wahabi. Aliran ini sangat dominan di tanah Haram, sehingga aliran lain tidak diberi ruang dan gerak untuk mengerjakan mazhabnya.

Semasa kepemimpinan Ibnu Saud, terjadi eksodus besar-besaran ulama dari seluruh dunia. Mereka kembali ke negara masing-masing, termasuk para pelajar Indonesia yang sedang mencari ilmu di Arab Saudi.

Aliran Wahabi yang terkenal puritan, berupaya menjaga kemurnian agara dari musyrik dan bid'ah. Maka beberapa tempat bersejarah, seperti rumah Nabi Muhammad SAW dan sahabat, termasuk makam Nabi Muhammad pun hendak dibongkar.

Minggu, 21 April 2013

Kesaksian Tim Sarkub di KPI, Membungkam Jurnalis Abal-abal Wahabi



Usai pertemuan mediasi antara Pihak Aswaja, KPI, MUI, dan Trans 7, media Wahabi ramai-ramai bikin berita versi mereka sendiri. Tujuannya cuma untuk menghibur diri mereka sendiri. Padahal datang ke lokasi pun tidak tapi media Wahabi sudah sesumbar bikin berita seenak perutnya sendiri.
Tulisan dibawah ini ditulis berdasarkan kisah nyata dan kesaksian salah seorang Jurnalis Tim Sarkub yang datang langsung mengikuti jalannya sidang di gedung KPI.
Saya tiba di lokasi sekitar pukul 14.45 dan langsung bertemu dengan Kiyai Ibnu Mas’ud, sesepuh Tim Sarkub, di depan pintu gerbang. Beliau saat itu berdiri bersama seorang laki laki muda bergamis putih dengan imamah di kepala, belakangan saya baru tahu kalau beliau adalah Habib Fachry Jamalullail dari FPI. Setelah memarkir motor, saya dan sohib karib saya, Irfan Murdianto segera naik ke lantai 6 gedung Bapeten tempat dialog antara tim redaksi Trans 7 dan pihak Aswaja yang melayangkan aduan kepada KPI. Sesampainya diatas ternyata telah hadir terlebih dahulu Ketua Umum Tim Sarkub KH. Thobary Syadzily al-Bantani, Koordinator Densus 99 Sarkub Habib Mushthofa bin Mohsen al-Jufri dan beberapa kawan sarkuber lainnya. Kepada kami KH. Thobary mewanti wanti agar tetap menjaga adab dan sopan santun selama berada di gedung tersebut.