Manfaat duduk dengan orang-orang shaleh dan keutamaan menuntut ilmu
Berkata al-Imam Ahmad bin Zain al-Habsyi (w. 1144 h):
مُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْنَ أَنْفَعُ مِنْ مِائَةِ عُزْلَةٍ، وَتَعَلُّمُ مَسْأَلَةٍ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ عِبَادَةٍ، وَمَنْ يَطْلُبُ الْعِلْمَ خَيْرٌ مِمَّنْ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعِبَادَةِ لَيْلَهُ وَنَهَارَهُ، وَقَدْ تَكُوْنُ مُجَالَسَةُ شَخْصٍ وَاحِدٍ أَنْفَعُ مِنْ مُجَالَسَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفاً، وَهَذَا مُحَقَّقٌ وَمُشَاهَدٌ
"Duduk dengan orang-orang shaleh lebih besar manfaatnya dari seratus uzlah, dan belajar satu persoalan ilmu lebih utama dari seribu ibadah, dan seorang yg menuntut ilmu lebih afdhal dari seorang yg mengabiskan siang malamnya dengan ibadah, dan terkadang duduk dengan seseorang saja (dari kalangan shalihin) lebih bermanfaat ketimbang duduk dengan tujuh puluh ribu orang lainnya, hal ini telah dibuktikan dan dirasakan."
(Qurrat al-Ain fii Manaqib Ahmad bin Zain, hal. 212).
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ