Senin, 28 Oktober 2013

Dialog Bid'ah dalam Film Sajadah Ka'bah

Perbincangan soal bid’ah dalam Film Sajadah Ka'bah ditemukan pada dua scene, yaitu pertama saat Rhoma menanyakan kenapa bedug ditutup terpal dan tidak digunakan oleh pengurus Masjid dikatakan bahwa kata Ustad Hasan, tokoh agama didaerah tersebut bedug itu bid’ah karena Rosul tidak pernah menggunakan bedug. Kemudian Rhoma menjawabnya dengan mematikan pengeras suara (loud speaker) saat pengurus Masjid akan adzan. “ Kenapa dimatikan speaker itu?’, Tanya H. Komar, sang pengurus masjid. “ Ini bid’ah, Nabi tidak pernah  memakai speaker”, jawab Rhoma. 

Kedua, pada saat H.Komar melihat Rhoma menggunakan tasbih untuk berzikir dan dikatakan itu bid’ah karena Nabi tidak pernah menggunakan tasbih. Sejurus kemudian Rhoma mengambil jam dinding dan akan melemparkannya kelaut. “ Lho, mau diapakan jam itu?”. “ Mau saya buang, karena Nabi tidak menggunakan jam untuk menentukan waktu Sholat tetapi menggunakan matahari.”, jawab Rhoma.  

Sabtu, 26 Oktober 2013

Cinta Sebesar Zarah


Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun.

Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, “Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut zarah cintaku kepada-Nya.”

Berkata Nabi Isa a.s, “Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat zarah itu.”

Berkata pemuda itu lagi, “Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk satu zarah, maka kamu mintalah untukku setengah berat zarah.”

Rabu, 23 Oktober 2013

Emha Ainun Najib: Gusti ALLAH Tidak "Ndeso"

Emha Ainun Najib
SUATU kali dalam sebuah forum saya ditodong pertanyaan beruntun:

"Cak Nun," kata sang penanya.

"Misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?"

Saya menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan." 

Selasa, 22 Oktober 2013

Kegigihan Ulama Indonesia Menjaga Makam Nabi Muhamad SAW

Raja Saudi Wahabi Nyarkub Di Makam Nabi SAW
Kisah Perjuangan Ulama Indonesia Pertahankan Makam Nabi yang Akan Digusur Oleh Sekte Wahabi

Pada tahun 1924-1925, Arab Saudi dipimpin oleh Ibnu Saud, Raja Najed yang beraliran Wahabi. Aliran ini sangat dominan di tanah Haram, sehingga aliran lain tidak diberi ruang dan gerak untuk mengerjakan mazhabnya.

Semasa kepemimpinan Ibnu Saud, terjadi eksodus besar-besaran ulama dari seluruh dunia. Mereka kembali ke negara masing-masing, termasuk para pelajar Indonesia yang sedang mencari ilmu di Arab Saudi.

Aliran Wahabi yang terkenal puritan, berupaya menjaga kemurnian agara dari musyrik dan bid'ah. Maka beberapa tempat bersejarah, seperti rumah Nabi Muhammad SAW dan sahabat, termasuk makam Nabi Muhammad pun hendak dibongkar.