Rabu, 13 November 2013

Umat Yang Dirindukan Rasulullah SAW

.......Mereka tidak pernah melihat wajahku. Mereka hidup tidak dekat dengan aku seperti kalian. Tapi mereka begitu rindu kepadaku...... 

Dalam sebuah riwayat hadith dikisahkan. Ketika itu baginda Rasulullah SAW tengah duduk berkumpul bersama sahabat-sahabatnya. Di situ ada saidina Ali, Uthman, Abu Bakar, Umar dan lainnya. Lalu kemudian baginda bertanya,: "Wahai sahabatku, tahukah kalian siapa hamba Allah yang mulia di sisi Allah?"

Para sahabat terdiam. Lalu ada seorang sahabat berkata, : "Para malaikat, Rasulullah, merekalah yang mulia." 

Rasulullah menjawab,: "Ya, para malaikat itu mulia, mereka dekat dengan Allah dan mereka sentiasa bertasbih dan beribadah kepada Allah, tentulah merekalah mulia tapi bukan itu yang aku maksudkan." 

Senin, 04 November 2013

Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar yang Benar

Imam al-Ghazali Ra. mengatakan bahwa ada 3 sifat yang harus diterapkan dalam beramar ma’ruf nahi munkar. Tanpa 3 sifat ini, amar ma’ruf nahi munkar sulit terwujud. Ketiga sifat itu ialah:

1. Ilmu: Yaitu hendaknya para da’i memiliki ilmu (mengetahui) tentang apa yang dia ajak kepadanya atau larang darinya. Bisa jadi ia mengajak kepada sesuatu yang disangka baik padahal itu buruk, atau melarang sesuatu yang sepatutnya tidak ia larang. Hal ini tidak layak terjadi. Oleh karena itu hendaknya ilmu lebih diutamakan daripada amal, termasuk dalam amar ma’ruf nahi munkar.

2. Wara’: Yaitu hendaknya berdakwah itu bukan ditujukan untuk mencari kedudukan atau kehormatan, menunjukkan kekuatan jasmani dan ruhani, atau yang lainnya. Sifat wara’ yaitu kita beramal hanya karena Allah Swt.

Kamis, 31 Oktober 2013

Gemar Nyarkub di Makam Auliya

Wejangan dari Habib Umar bin Hafidz 

Ada yang bertanya: “Kenapa nyarkub (ziarah) maqam Auliya’? Sedangkan mereka (auliya) tiada memberi kuasa apa-apa dan tempat meminta hanya pada Allah...!”

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz menjawab:

“Benar wahai saudaraku aku juga sama pegangan denganmu bahwa mereka (para waliyullah)  tiada mempunyai kekuasaan apa-apa. 

Tetapi sedikit perbedaan aku dengan dirimu, karena aku lebih senang menziarahi mereka karena bagiku mereka tetap hidup dalam membangkitkan jiwa yang mati ini kepada cinta Tuhan.

Tapi aku juga heran, kenapa engkau tiada melarang aku menziarahi ahli dunia, mereka juga tiada kuasa apa-apa. Malah mematikan hati. Yang hidupnya mereka bagiku seperti mayat yang berjalan. Kediaman mereka adalah pusara yang tiada membangkitkan jiwa pada cinta Tuhan.

Rabu, 30 Oktober 2013

Kisah Tobat 3 Preman Tanjung Priok


Tak ada habisnya kalau kita membicarakan wali nyentrik satu ini, Gus Miek kyai nyeleneh yang mendapat sorotan banyak manusia. Ustadz dari Tegal berkisah yang didengarnya dari Ustadz Suhaimi, salah seorang alumni PP. al-Falah Ploso Kediri, saat acara Halal Bihalal di aula gedung Asrama Brimob Cipinang. Beliau berbicara mengenai kisah 3 orang preman yang bertaubat.

Di daerah Tanjung Priok pada tahun 1996, ada 3 orang preman yang kerjaannya cuma memalak setiap kendaraan truck kontainer yang hendak masuk pelabuhan. Setelah itu mereka akan menggunakan uang hasil palakannya itu untuk mabuk-mabukkan, main perempuan atau berjudi.

Hingga pada suatu hari datanglah seorang pria mengenalkan dirinya bernama Gus Miek. Lantas pria itu berbicara kesana-kemari tentang banyak hal, mulai dari masalah politik, ekonomi hingga menyentuh masalah agama. Begitu lembut dan inteleknya pria itu berbicara, hingga akhirnya ketiga preman ini tertarik dan mulai suka dengannya. Apalagi pria itu orangnya asyik diajak gaul ala preman dan suka traktir makan, minum dan rokok.