Sabtu, 31 Januari 2015

Memahami Nahwu dengan Pendekatan Filsafat

Nahwu merupakan kumpulan kaidah-kaidah linguistik klasik bangsa Arab. Dalam perjalanannya, ilmu nahwu telah mengalami proses panjang dalam peletakan, perkembangan dan segala perdebatan. Menurut satu versi historis, ilmu nahwu untuk pertama kali muncul pada masa khalifah Ali Bin Abi Thalib lewat perantara Abu al-Aswad al-Dualy. Munculnya ilmu nahwu dilatarbelakangi oleh semakin meluasnya kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Arab menurut standar  fasih, atau yang biasa kita sebut sebagai “Lahn”. Hal ini disebabkan kondisi sosial masyarakat Arab pada saat itu yang mulai bercampur dengan bangsa “Ajam” pasca meluasnya wilayah Islam ke negara-negara sekitar.

Selasa, 30 Desember 2014

Gus Dur Santri Habib Ali Alhabsy Kwitang

Sayid Muhamad Alwi Almaliki & Gus Dur
Pada suatu ketika Habibana Al-Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Bukit Duri Tebet memanggil muridnya yang paling senior yaitu KH. Fakhrurrozi Ishaq dan Habib Idrus Jamalullail mengenai hal penghinaan yang dilakukan kedua muballigh itu kepada Gus Dur yang pada saat itu telah menjadi Presiden RI ke-4.

Menurut penuturan Ustadz Anto Djibril yang ketika itu hadir di pengajian hari Senin pagi itu Al-Walid bertanya kepada jama'ah yang hadir, "Aina Rozi wa Idrus bin Alwi...?"

Senin, 29 Desember 2014

Wafatnya Rasulullah Memberi Nikmat Kepada Ummatnya

Intisari pengajian Habib Sholeh Ibn Achmad Ibn Salim Alaydrus kitab panduan Risalatul Qusairiyah

Saat Nabi Muhammad SAW diminta untuk memilih hidup lebih lama atau segera kembali kepada Allah, Nabi memilih untuk kembali kepada Allah. Oleh sebab itu Nabi Muhammad SAW berumur paling pendek dibanding nabi-nabi yang lain. Inilah rahmat bagi ummatnya, karena dengan wafatnya beliau, Nabi SAW akan lebih dekat dengan ummatnya. 

Setelah terpisah dengan jasadnya, Nabi tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa setiap majelis yang mengagungkan nama Nabi Muhammad SAW, maka Rasulullah akan hadir. Hanya karena bodoh dan lumuran dosa  menyebabkan kita tak pernah merasakan kehadirannya.

Minggu, 06 Juli 2014

Ilmu Tanpa Akhlak Membawa Kesombongan

 Bagi orang awam yang baru belajar nahwu sharaf (gramatika arab) atau orang yang sedang berkompetisi membaca kitab, tentu kekeliruan tarkib, salah baca akan menjadi masalah besar. Tapi bagi sebagian kaum salafussalihin, mereka bahkan seringkali membuat keliru i'rab bacaan dalam doa atau apa saja untuk menghindarkan diri dari kesombongan dan sok pandai yang menjurus ke arah riya'.

Al Habib Muhammad Ibn Idrus Alhaddad pernah bercerita bahwa di beberapa daerah di Yaman, muaddzin seringkali membuat panjang pendek dalam adzan dengan keliru untuk menghindarkan dari kesombongan dan sok hebat. Maka dengan semangat ini pula, kita tidak akan mempermasalahkan susunan redaksi dalam ratib haddad yang menuliskan: