Keabadian, kekekalan, kelanggengan tidak pernah ada di dunia. Ia adalah sebuah istilah yang hanya ada di alam akhirat, yakni dimensi alam yang tidak bisa digapai hanya oleh keterbatasan indera manusia seperti penglihatan mata, pendengaran telinga, penciuman hidung. Pendek kata, tidak ada sesuatupun di dunia ini yang kekal dan abadi. Karenanya manusia tidak boleh mencintai dunia secara berlebihan.
Senin, 09 Februari 2015
Rabu, 04 Februari 2015
Istri-Istri Kanjeng Nabi Muhammad SAW (Ummul Mukminiin)
Di paparkan ada sebelas orang yang mana garis nasab mereka dekat dengan kanjeng Nabi sendiri, yang diambil dari catatan sirah mereka :
1 - Juwairiyah putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin Malik bin al-Musthaliq al-Khuzaiyah Radhiallaahu 'Anhaa, beliau dari bangsa Qahtaniyah (kemungkinan)
2 - Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab bin Abi Yahya bin Ka'ab bin Al-Khazraj An-Nazhriyyah, dari dzuriyah Nabi Harun 'alaihis Salam dan bersambung nasab nya ke Nabi Ya'qub bin Ishaaq bin Ibrohim 'Alaihimus Sholaatu Wassalaam
Keduanya diatas adalah di luar nasab nya dari garis kenabian Nabi Ismail bin Ibrohim 'Alaihimas Sholaatu Wassalaam
Keduanya diatas adalah di luar nasab nya dari garis kenabian Nabi Ismail bin Ibrohim 'Alaihimas Sholaatu Wassalaam
Sabtu, 31 Januari 2015
Manfaat Kopi
Suatu ketika as-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi jumpa dengan Nabi Muhammad Saw. dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Saw.: “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar hadits darimu tanpa perantara.”
Nabi Muhammad Saw. kemudian bersabda: “Aku akan memberimu 3 hadits;
1. Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untukmu.
2. Barangsiapa yang menyimpan tasbih untuk digunakan berdzikir maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia gunakan tasbihnya atau tidak.
1. Selama bau biji kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula malaikat akan beristighfar (memintakan ampun) untukmu.
2. Barangsiapa yang menyimpan tasbih untuk digunakan berdzikir maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang banyak berdzikir, baik ia gunakan tasbihnya atau tidak.
Memahami Nahwu dengan Pendekatan Filsafat
Nahwu merupakan kumpulan kaidah-kaidah linguistik klasik bangsa Arab. Dalam perjalanannya, ilmu nahwu telah mengalami proses panjang dalam peletakan, perkembangan dan segala perdebatan. Menurut satu versi historis, ilmu nahwu untuk pertama kali muncul pada masa khalifah Ali Bin Abi Thalib lewat perantara Abu al-Aswad al-Dualy. Munculnya ilmu nahwu dilatarbelakangi oleh semakin meluasnya kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Arab menurut standar fasih, atau yang biasa kita sebut sebagai “Lahn”. Hal ini disebabkan kondisi sosial masyarakat Arab pada saat itu yang mulai bercampur dengan bangsa “Ajam” pasca meluasnya wilayah Islam ke negara-negara sekitar.
Langganan:
Postingan (Atom)