Tidak seperti penutup Ka'bah yang setiap tahun harus di ganti,
penutup ruangan Makam Nabi sangatlah jarang diganti, itu karena penutup
makam itu terletak didalam ruangan tertutup dan tak pernah tersentuh oleh
siapapun, terakhir kali diganti pada tahun 1971m, (biasanya di ganti setelah
100thn sekali) dan seorang wartawan Al Arabiya Omar Al - Midwahy, beberapa
waktu lalu mewawancarai salah satu dari pekerja yang bertugas untuk mengganti
penutup Makam Rasulullah, yaitu Syaikh Ahmad Sahirty, beliau adalah kepala
divisi bordir di pabrik kain penutup Ka'bah dan Makam Rasulullah Shallallahu
alaihi wa alaa aalihi wasallam di Makkah. Saat melakukan tanya jawab ini umur
Syaikh Ahmad sudah sangat sepuh (hampir 100thn).
Senin, 04 Mei 2015
Jumat, 01 Mei 2015
Perjalanan Menemukan Dzikir.
Perjalanan
menemukan sebuah dzikir, tak ubahnya kita menemukan sebuah ketenangan
bathiniyyah, yang mana tiap individu seorang muslim akan medapati sebuah jalan
yang tidak sama dengan muslim lainnya. Tentunya hal ini terjadi karena tingkat
rasa penerimaan dan keihlasan muslim yang berbeda-beda.
Kamis, 30 April 2015
Gus Mus : Dalil Aqli Bolehnya Membaca Tawassul Dan Manaqib
Tanya
:
Bagaimana hukumnya baca manaqib?
Bagaimana hukumnya baca manaqib?
KH.
Bisri Musthofa :
Mengertikah
saudara arti kata-kata manaqib? Kata-kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari
mufrod manqobah, yang di antara artinya adalah cerita kebaikan
amal dan akhlak perangai terpuji seseorang.
Minggu, 26 April 2015
Tradisi Islam Nusantara Berkenaan Dengan Orang Mati
Dalam Surat At-Thur ayat 21, Allah berfirman :
والذين امنوا واتبعتهم ذريتهم بايمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيئ
“Dan orang-orang yang beriman yang diikuti oleh keturunannya dengan keimanan, Kami hubungkan (kumpulkan) keturunannya itu dengan mereka (di dalam surga) dan Kami (dengan itu) tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal-amal mereka.”
والذين امنوا واتبعتهم ذريتهم بايمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيئ
“Dan orang-orang yang beriman yang diikuti oleh keturunannya dengan keimanan, Kami hubungkan (kumpulkan) keturunannya itu dengan mereka (di dalam surga) dan Kami (dengan itu) tidak mengurangi sedikitpun dari pahala amal-amal mereka.”
Dalam
tradisi Islam Nusantara, kita mengenal beragam tradisi yang berkenaan dengan
orang yang sudah meninggal. Tradisi itu bermacam-macam bentuknya, ada yang
bernama tahlilan, yasinan, haul, haji badal, ziarah, sedekah untuk mayit, dan
lain-lain. Inti dari tradisi tersebut adalah pelaksanaan sunnah Rasulullah SAW,
agar selalu mencurahkan kasih sayang kepada sesama manusia terutama kepada keluarga kita sendiri. Disebutkan dalam beberapa kitab, bahwa setiap
manusia itu membutuhkan orang lain, bahkan ketika dia sudah mati.
Langganan:
Postingan (Atom)