Senin, 15 Juni 2015

Hadits Musalsal Bil Awwaliyah

Dalam mukaddimahnya, Kiai Maemoen --setelah memuji Allah dan berselawat-salam kepada Nabi Muhammad SAW-- antara lain menyitir ayat 65 Surah Al-Kahfi ("Lalu mereka berdua berjumpa dengan seorang Hamba di antara hamba-hambaKu yang telah Aku berikan kepadanya RAHMAT dari sandingKu dan telah aku ajarkan kepadanya ILMU dari sisiKu". Terjemah dan penulisan huruf kapital dari aku). 

Kamis, 11 Juni 2015

Pentingnya Mondok, Kembali Pada Ulama

Di sebuah sudut sekolah terjadilah percakapan antara murid dengan gurunya

Murid : Pak guru, saya mau tanya kenapa sih kita repot-repot harus belajar ilmu nahwu, shorof, mantiq, balaghoh dan ilmu lain untuk bisa memahami ayat-ayat Al-Qur'an? Sekarang kan banyak Al-Qur'an terjemahan apalagi di Internet banyak bertebaran

Jumat, 05 Juni 2015

Lelaku Sunan Kalijaga Lewat Bima Suci

Jalan untuk mendekat pada Gusti Allah disebut dengan Suluk. Sementara manusia yang mencari jalan untuk mendekat pada Gusti Allah disebut dengan Salik. Kerinduan akan dekatnya diri dengan Gusti Allah ini menjadikan seseorang mulai mencari asal mula dirinya dan bakal ia bawa kemana hidupnya ini.
Hal itulah yang juga pernah terjadi pada Kanjeng Sunan Kalijaga. Beliau mencari sesuatu yang hakiki dari hidup ini. Dan hal itu telah ditemukannya. Namun beliau tidak semata-mata ingin membuka pengalaman spiritual beliau tersebut secara gamblang. Sunan Kalijaga cenderung lebih memilih untuk menyamarkan pengalaman spiritualnya lewat kisah pewayangan dengan lakon Dewaruci atau kadangkala orang menyebutnya lakon wayang Bima suci.

Menuju Kesadaran Intelejensia

Seseorang yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain adalah orang yang masih pada tahapan kesadaran badan....
Jika seseorang berpuasa karena sesuatu berarti ia belum sampai pada tingkat kesadaran makna puasa. Orang yang masih pada tingkat kesadaran seperti ini sangat pantas dikasihani. Tapi juga tidak salah. Tiada yang salah. Semua mesti melakoni tahapan pembelajaran. Sesungguhnya di dunia ini memang tempat untuk belajar.
Seseorang yang menyadari bahwa kita berada di dunia ini untuk belajar tidak akan mencela atau merendahkan orang lain. Bukankah sering kita berkata bahwa sesama bis kota dilarang saling mendahului? Seseorang yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain adalah orang yang masih pada tahapan kesadaran emosi.  Bahkan mungkin masih berada di tahap kesadaran badan.