Jumat, 06 Januari 2017

Engkau Lebih Membutuhkan Kesantunan Allah Saat Beribadah.

              

انت الى حلمه اذا اطعته احوج منك الى حلمه اذاعصيته


"engkau lebih membutuhkan kesantunan, maaf dan kesabaran Alloh ketika engkau berbuat taat (ibadah), melebihi dari pada kebutuhanmu atas kesantunan Alloh ketika engkau berbuat maksiat/dosa”.


Syarah:
Kemuliaan seorang hamba hanya ketika bersandar diri kepada Tuhannya. Dan hina/jatuhnya seorang hamba bila ia telah melihat dan berbangga dengan dirinya sendiri. 


Sedang manusia ketika berbuat taat, merasa dirinya sudah baik lalu bangga dengan amal perbuatannya sendiri, sombong dan merendahkan orang lain. Padahal amal perbuatannya jika dikoreksi keikhlasannya tidaklah mungkin akan diterima, bahkan amal itu semua hanyalah amal yang palsu dan tidak ada harganya disisi Alloh.


Alloh telah menurunkan wahyu kepada seorang NabiNya : “Beritahukan kepada hamba-hambaKu yang shiddiqin (sungguh-sungguh dalam beribadah kepadaKu), janganlah kamu tertipu oleh kesombongan dengan amal perbuatanmu itu, karena apabila Aku menegakkan benar-benar keadilanKu pasti Aku akan menyiksa mereka dan bukan suatu kedholiman terhadap mereka. Dan katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah berbuat dosa, : Jangan kamu berputus asa dari rahmatKu, sebab tidak ada suatu dosa yang tidak dapat ku ampunkan."


Syeih abu-Yazid al-Busthomy berkata: Taubat karena berbuat maksiat itu cukup hanya sekali, sedangkan taubat setelah berbuat taat harus seribu kali, sebab taat yang diliputi oleh ‘ujub, sombong itu berubah menjadi maksiat yang besar, dan orang tidak akan menyadarinya. Sebagaimana jatuhnya iblis dari singgasananya karena dia merasa bangga dengan amalnya dan merendahkan makhluk lainnya yaitu Nabi Adam AS.


والله اعلم بالصواب والخطاء..


(Kitab Al Hikam Pasal 143)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar