Senin, 16 Februari 2015

Tarik Menarik Agama dan Negara

Oleh : KH. Abdurrahman Wahid
Sejarah Negara-Agama (Teokrasi) memang pernah menjadi bagian panjang dimana era kemajuan peradaban ummat manusia tumbuh, walau di sisi lain terdapat banyak catatan hitam yang menjadi rekam abadi bahwa tak selamanya Agama yang diyakini suci dapat benar-benar bertahan dalam sakralitasnya ketika menjadi bagian integral dari sebuah Negara (kekuasaan), dalam sejarah the dark age, agama (Kristen) yang dipasung oleh dogmatisasi gereja dituding menjadi sebab utama kemunduran barat, saat definisi “kebenaran” dimonopoli oleh otoritas Gereja, kehidupan masyarakat dipenuhi mitos yang menyebabkan mereka semakin larut dalam kejumudan.

Rabu, 11 Februari 2015

Mobil Tua Pendukung Kekuatan Mistis-Politik Gus Dur

Mobil Honda Accord bikinan tahun 1983 ini mangkrak tidak lagi digunakan. Tapi mobil tua ini pada paruh kedua dasawarsa 1990-an mencatat sejarah khusus dalam perjalanan hidup KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam menapaki jejak ke tangga kekuasaan menjadi Presiden RI ke-4. Semenjak menjadi Ketua PBNU di Cipasung 1995, dapat dikata keselamatan Gus Dur terancam. 

Mengenal Para Wali Dan Kedudukan Mereka


Syaikh Abdurrahman bin Abdullah Al-Khatib Baraja bertanya, “Apakah seorang wali quthub adalah wali ghaus, ataukah berbeda? Dan apa pula wali awtad, wali abdal dan kedudukan para ahlillah selainnya?”
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad—semoga Allah membalas kebajikan beliau—menjawab, “Ketahuilah wahai saudaraku, dalam masalah ini, terdapat beberapa riwayat yang disandarkan kepada Rasulullah SAW dan cerita yang dinisbahkan kepada para wali Allah. Aku hanya akan menyampaikan satu hadis, atsar, dan cerita lainnya.

Senin, 09 Februari 2015

Paradigma Baru Arkeologi Islam: Keabadian Nabi Muhammad SAW

Keabadian, kekekalan, kelanggengan tidak pernah ada di dunia. Ia adalah sebuah istilah yang hanya ada di alam akhirat, yakni dimensi alam yang tidak bisa digapai hanya oleh keterbatasan indera manusia seperti penglihatan mata, pendengaran telinga, penciuman hidung. Pendek kata, tidak ada sesuatupun di dunia ini yang kekal dan abadi. Karenanya manusia tidak boleh mencintai dunia secara berlebihan.