Tampilkan postingan dengan label Cak Nun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cak Nun. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 April 2015

Dan Para Petani Tembakau itu Memeluk Cak Nun

Akhirnya saya bersalaman dengan Cak Nun, Emha Ainun Najib itu, di ujung teras Pendopo Kabupaten Temanggung. Saya menyambutnya ketika turun dari Serena warna abu-abu,mencium tangannya, mengiringinya menuju ruang tamu bupati, dan menunggunya ketika dia berbicara dengan Pak Bupati, Pak Kapolres dan Pak Dandim. Kecuali rambut dan kumisnya yang memutih, tak ada yang berubah dari dia: wajahnya, senyumnya, cara berjalannya, masih sama dengan ketika kali pertama saya melihatnya lebih 25 tahun yang silam sewaktu dia berceramah di Kampus ITN, Malang.

Rabu, 23 Oktober 2013

Emha Ainun Najib: Gusti ALLAH Tidak "Ndeso"

Emha Ainun Najib
SUATU kali dalam sebuah forum saya ditodong pertanyaan beruntun:

"Cak Nun," kata sang penanya.

"Misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?"

Saya menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan."