Hal penting bagi umat Islam Indonesia adalah mengetahui sejarah agama mereka, bagaimana kebid’ahan muncul dan menyebar di Jawa dan di wilayah lainnya. Yang demikian itu agar umat Islam tidak tertipu oleh propaganda orang-orang di luar Ahlussunnah wal Jama’ah. Kebid’ahan yang dimaksud adalah munculnya gerakan Wahabi.
Sabtu, 04 Juli 2015
Selasa, 30 Juni 2015
Kisah Sang Bilal bin Rabah Rahimahullah
Semenjak Rasulullah wafat, Sayyidina Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi.
Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu beliau berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."
Jumat, 26 Juni 2015
Reresik Wadah
Kalau kau ketik nama Katrin Bandel di google, kau akan temukan sosok tokoh sastra perempuan asal Jerman dengan berbagai karyanya. Di bulan Ramadhan 1436 ini, sebagai santriwati Al-Munawwir Krapyak, ia juga ikut ngaji berbagai kitab, bahkan hingga larut malam. Salah satu kitab yang ia kaji adalah Maraqil ‘Ubudiyyah yang diampu oleh Ustadz As’ad Syamsul ‘Arifin.
Kitab ini sangat populer di kalangan pesantren salaf Nusantara. Ditulis oleh Syaikh Nawawi Banten sebagai penjelasan (syarh) atas kitab Bidayatul Hidayah karya Imam al-Ghazali. Di dalam kitab ini, dijelaskan secara runtut dan praktis adab seorang muslim, baik dalam hal wirid (rutinitas ritual) setiap hari maupun akhlak (tata krama) dala,lm pergaulan.
Selasa, 23 Juni 2015
Kisah Kesungguhan Ulama Menuntut Ilmu
Di dalam Shahih Muslim disebutkan keterangan dari Yahya bin Abi Katsir, yang mengatakan, “Ilmu itu tak didapat dengan bersantai-santai.” Syair berikut ini juga menuturkan hal yang sama:
Janganlah engkau duga
bahwa kemuliaan itu
bagaikan kurma yang engkau makan
Engkau tak akan mencapai kemuliaan
sampai engkau merasakan kesabaran
bahwa kemuliaan itu
bagaikan kurma yang engkau makan
Engkau tak akan mencapai kemuliaan
sampai engkau merasakan kesabaran
Langganan:
Postingan (Atom)