Khalifah dalam bahasa
Indonesia dapat diterjemahkan ‘pengganti’ atau ‘orang yang berada di belakang
seseorang’. Khalifah adalah
kata tunggal, sedangkan khulafa adalah
bentuk jamak. Sedangkan Al Rasyidun atau Al Rasyidin dapat diterjemahkan
‘benar, lurus, pintar’. Dengan demikian, Khulafaur Rasyidin dapat
diartikan: pengganti Rasulullah SAW yang benar dan lurus.
1. Abu Bakar As-Shidiq r.a. (memimpin tahun 11-13 H atau
534 – 634 M)
2. Umar bin Al-Khathab r.a. (memimpin tahun 13-23 H atau
634-644 M)
3. Utsman Ibnu Affan r.a. (memimpin tahun 23-35 H atau
644-655 M)
4. Ali bin Abi Thalib r.a. (memimpin tahun 35-41 H atau
655-661 M)
Dalam masa
kepemimpinan mereka, yaitu kurun 29 - 30 tahun, Islam menyebar hingga ke Syam,
Irak, Mesir, Sudan, Palestina, hingga ke benua Afrika. Kisah hidup,
keputusan-keputusan dan perkataan-perkataan mereka semua layak untuk diikuti
dan dijadikan teladan. Berikut kami tampilkan beberapa nasehat yang dikutip dari
keempatnya, yang perlu diteladani oleh umat Islam.
Abu Bakar As-Siddiq r.a. berkata,
1. Orang yg bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah
satu daripada 4 sifat yg membinasakan, yaitu:
a. Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya,
lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau;·
b. Hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yg
zalim atau;·
c. Hartanya menjadi rebutan orang2 jahat dan akan
dipergunakan unt kejahatan pula atau;·
d. Adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan
secara foya2 pada jalan yg tidak berguna.
2. Janganlah seseorang menghina orang lain sesama muslim.
Sebab, seorang muslim yang paling kecil bisa jadi di mata Allah sangat besar
(nilai dan kedudukannya).
Umar bin Al-Khatab r.a. berkata,
1.
Orang yg
banyak ketawa itu kurang wibawanya.
2.
Orang yg
suka menghina org lain, dia juga akan dihina.
3.
Orang yg
menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya.
4.
Barangsiapa
menjaga kehormatan org lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.
5. Bacalah Al Quran, pelajari dan amalkanlah, niscaya engkau
akan menjadi pemiliknya. Tidak ada seorang pun yang berhak untuk ditaati dalam
maksiat kepada Allah. Menegakkan kebenaran dan mengingatkan kepadanya tidak
akan mempercepat ajal dan mengurangi rezeki.
Utsman Ibnu Affan r.a. berkata,
1.
Antara
tanda2 org yg bijaksana itu ialah:
a. Hatinya selalu berniat suci
b. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah
c. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap
dosa)
d. Segala perkara dihadapainya dengan sabar dan tabah
e. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan
dunia
2. Serulah yang ma’ruf dan cegahlah yang munkar, sebelum
orang-orang yang buruk di antara kalian menguasai kalian. Sehingga saat
orang-orang baik kalian menyeru, mereka tak digubris lagi.
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata,
1.
Tiada sholat
yg sempurna tanpa jiwa yg khusyu’
2.
Tiada puasa
yg sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yg sia2
3.
Tiada
kebaikan bagi pembaca al-Qur’an tanpa mengambil pelajaran daripadanya
4.
Tiada
kebaikan bagi org yg berilmu tanpa memiliki sifat wara’ (memelihara diri &
hati-hati dari dosa).·
5.
Tiada
kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.
6.
Nikmat yg
paling baik ialah nikmat yg kekal dimiliki.
7.
Doa yg
paling sempurna ialah doa yg dilandasi keikhlasan.
8. Tidak ada kekayaan yang lebih berguna daripada akal dan
tidak ada kemiskinan yang lebih berbahaya daripada kebodohan.
9. Barangsiapa
yg banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yg banyak salahnya, maka
hilanglah harga dirinya, siapa yg hilang harga dirinya, berarti dia tidak
wara’, sedang org yg tidak wara’ itu berarti hatinya mati.
Semoga kita diberi
kekuatan oleh Allah SWT untuk bisa meneladani mereka semua. Amin.
WaLlahu a’lam
Sumber :
Wangsit Mbah Preman Pensiun dengan berbagai tambahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar