Siapa KH
Asrori Al Ishaqi? Beliau dikenal sebagai kiai NU yang istiqomah
bergerak di bidang sosial kemasyarakatan terkait peran kyai melalui kanal
thoriqoh. Beliau lahir pada tanggal 17 Agustus 1951 dan wafat pada
tanggal 18 Agustus 2009 dan dimakamkan di lingkungan Pondok Pesantren Kedinding
Lor. Kyai Asrori tak tergerus dalam gerakan kemasyarakatan di
ranah politik praktis sebelum maupun pascareformasi. Jamaah thoriqoh
terus dibina dan digerakkan ke tataran umat dalam konteks memberikan bekal
moral spiritual kepada umat Muhammad SAW.
Dari banyak
isi Dawuh-Dawuh KH. Asrori Al Ishaqi Kedinding Lor yang telah dan pernah kita
simak melalui pengajian atau lainnya, barangkali terdapat beberapa wasiat atau pesan beliau RA yang hampir selalu berulang, atau sangat
sering diwanti-wantikan kepada kita. Pesan-pesan
itu, 7 di antaranya ialah :
(1) Dalam setiap amal ibadah apapun yang kita lakukan, marilah
didasari dengan selalu merasa hina (apes)
di Hadapan Allah SWT.
(2) Dalam pergaulan dengan sesama, marilah kita gunakan akhlaqul karimah, yang didasari dengan selalu merasa orang lain lebih mulia
ketimbang diri kita, dan diri kita lebih hina ketimbang orang lain.
(3) Jadikanlah diri kita sebagai orang yang pandai bersyukur.
(4) Jadikanlah diri kita sebagai orang yang memiliki sifat welas asih. Artinya mudah tersentuh
hatinya terhadap kesulitan atau derita sesama, serta cepat tanggap dalam
membantu atau menolong, meskipun hanya mampu mendoakan.
(5) Jadikanlah diri kita sebagai orang yang mudah mengalah.
(6) Jadikanlah umur ini selalu berisi hal-hal yang bermanfaat.
(7) Jangan pernah
dholim terhadap sesama.
Jika kita pikir dan renungkan, rupanya hampir semua persoalan
hidup di zaman sekarang ini, apakah itu di dalam rumah tangga kita, di
lingkungan pergaulan atau tempat kerja kita, di kumpulan jamaah kita atau
bahkan di dunia perpolitikan bangsa ini, sepertinya berakar atau bersumber dari
kurang diterapkannya salah satu atau beberapa pesan mulia dari Mbah Asrori di
atas.
Semoga Allah menuntun kita, memberikan kekuatan serta membuka
hijab di hati-pikiran kita, sehingga, sedikit banyak, dapat melakukan wasiat
Beliau tersebut.
Aamiiin. Lahu Al- Faatihah.
Andhap Ashor
BalasHapusMendalam sekali mbah
BalasHapusله الفاتحة
BalasHapus